Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo perlahan-lahan mengakui banyak yang mencoba mencelakakan dirinya,
bukan hanya soal penyadapan. Hari ini Joko Widodo membenarkan bahwa
kapal yang hendak ia tumpangi diledakkan oleh oknum tak
bertanggungjawab."Itu kejadian setahun yang lalu," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat blusukan di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Senin (24/2/2014).
Namun Jokowi enggan menjelaskan detail peristiwa tersebut. Ia menegaskan sudah tidak ingin memikirkan hal itu. Ia memilih konsentrasi membenahi persoalan Jakarta, seperti memperbaiki drainase di Jakarta.
"Saya sekarang ini ngurusi Kartu Jakarta Pintar, ngurusi genangan, ngurusi pasar," kta Jokowi.
Mengenai upaya sabotase tersebut juga dikatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/2/2014).
"Saya juga dengar hal itu, tetapi kita tidak bisa mengkonfirmasi, apakah hal itu disengaja atau tidak," kata Puan.
Ia mengatakan pihaknya sedang mendalami isu sabotase yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Kalau itu dugaan yang sengaja untuk meneror kami kita akan laporkan ke yang berwajib. Tetapi kalau teknis kita lihat sengaja atau tidak sengaja," imbuhnya.
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan dalam tahun politik seharusnya setiap pihak bersaing secara sehat tanpa melakukan teror. Hingga kini, Puan juga merasa belum pernah diteror terkait aktivitas politiknya.
"Eggak jangan sampai mudah-mudahan. Sekarang sudah terbuka apakah cara-cara seperti itu harus dilakukan. Ini tahun politik raih dukungan rakyat dengan cara elegan," ungkapnya.
Sebelumnya beredar kabar, Jokowi telah diteror oleh pihak tak dikenal. Contohnya, saat Jokowi ingin ke Pulau Seribu, tiba-tiba kapalnya meledak. Kemudian ban mobil Jokowi juga disobek-sobek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar