TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah
pengurus pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terbang langsung
ke Surabaya menemui Tri Rismaharini untuk bertanya mengenai ancamannya
mundur sebagai Wali Kota Surabaya. Kepada partai, Risma merasa diadu domba oleh pihak tertentu.
"Kami
bertanya kepada Bu Risma, kenapa mau mundur?" kata Ketua PDI Perjuangan
Mindo Sianipar yang ikut menemui Risma, Selasa, 18 Februari 2014.Kepada pengurus partai, Risma menyampaikan beberapa kebijakan yang dia ambil. Misalnya, soal penyelamatan Kebun Binatang Surabaya dan pemberdayaan masyarakat. "Saya bilang, yang seperti itu tidak usah ditanggapi."
Mindo tak bertanya lebih lanjut siapa pihak yang mengadu domba Risma. Dia menjelaskan, persoalan antara Risma dengan Wakil Wali Kota Wisnu Sakti Buana hanya dinamika organisasi yang sudah diselesaikan. Menurut Mindo, keduanya sudah dikontak dan berjanji akan menjalankan pemerintahan di Surabaya dengan kompak. "Masyarakat Surabaya akan rugi jika Risma mundur," ujar Mindo.
Dia mengaku tak mengetahui secara persis ihwal rencana pemakzulan Risma ketika hendak menaikkan pajak reklame. Hanya saja dia mengatakan, bisa jadi persoalan itu muncul karena masalah komunikasi saja. "Setiap orang mempunyai gaya komunikasi berbeda," kata dia.
Mindo juga mengatakan, PDI Perjuangan akan menguatkan struktur partai untuk mendukung kepala daerah yang mereka usung. Menurut Mindo, selain Risma dan Jokowi, partainya memiliki kepala daerah lain yang kinerjanya bagus. "Tidak ada upaya pemakzulan, kami berkomitmen mendukung mereka."
WAYAN AGUS PURNOMO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar