Bernyanyi Memuji Tuhan

Bernyanyi Memuji Tuhan
Geralda Vania Panjaitan - Gearin Tabitha Panjaitan - Timothy Martin Lumbantoruan (2GT)

Selasa, 14 Oktober 2014

Jauhi Karyawan Dengan Kepribadian Ini

Kalau Sedang Rekrutmen, Lebih Baik Anda Jauhi Tipe-Tipe Karyawan Seperti Ini.
Jika sebuah tim adalah mesin, maka anggota tim adalah roda gigi yang menggerakkannya. Maka, Anda tentu menginginkan seorang kandidat yang cocok di dinamika tim Anda. Namun, seringkali kita dapat pepesan kosong. Yaitu mereka yang tampaknya oke banget di depan, tapi berperfoma kurang di belakang. Jadi, apa yang harus Anda pertimbangkan di kandidat karyawan Anda? 3 pendapat dari pakar HRD berikut mungkin bisa jadi jawaban bagi  dilema Anda.

Si narsis.

Menurut Robert Hogan, presiden direktur Hogan Assesment System, karyawan narsis patut Anda waspadai. Yaitu mereka-mereka yang menganggap diri mereka lebih baik dan lebih kompeten dari orang lain. Alih-alih belajar dari kesalahan, mereka bahkan tidak akan pernah mau mengakui bahwa mereka telah berbuat kesalahan. Tipe seperti ini tidak akan segan untuk mengorbankan anggota lain ketika tim mereka karam. Sayangnya, ketika pertama kali bertemu dengan orang-orang seperti ini, seringkali kita akan menyalahartikan antara kharisma yang besar dengan kepercayaan diri yang berlebihan. Sehungga, wajar sekali jika kandidat seperti ini seringkali lolos pada tahap wawancara di perusahaan Anda. Lalu, bagaimana Anda bisa mengenali orang-orang seperti ini? Pertama, periksa gaya mereka bercerita: Ketika mereka hanya membicarakan tentang diri mereka sendiri dan menjelek-jelekkan mantan tim mereka, ini berarti lampu merah untuk Anda.
narsis Jauhi Karyawan Dengan Kepribadian Ini studentpreneur entrepreneur startupJauhi Karyawan Dengan Kepribadian Ini [Studentpreneur]

Si malas.

Menurut Pierce Howard dari CentACS, Center for Applied Cognitive Studies, tipe karyawan lain yang harus Anda waspadai adalah karyawan pemalas yang oportunis. Yaitu mereka-mereka yang tidak segan-segan membiarkan orang lain dalam satu tim untuk mengerjakan tugas yang sudah dibebankan pada mereka. Padahal sebagai tim, ada baiknya setiap orang mengerjakan porsinya masing-masing. Sehingga, tidak akan timbul kebencian di kemudian hari. Jadi, bagaimana Anda bisa membedakan orang-orang seperti ini? Perhatikan energy level mereka. Ketika mereka bergerak dengan malas-malasan dan lambat menanggapi perintah-perintah sederhana Anda (misalnya: “tolong ambilkan bolpoin itu”), maka mereka akan keberatan mengerjakan tugas yang lebih berat di masa depan.

Si lebay.

Michael Mercer, penulis “Hire the Best and Avoid the Rest” menyebut kandidat lain yang layak untuk Anda hindari adalah drama queen dengan emosi yang meledak-ledak. Mereka akan membuat lingkungan kantor Anda tidak nyaman dan tidak kondusif dengan segala drama yang mereka bawa (membanting pintu, komplain non stop, suka mengeluh, pesimis). Kadang, sulit untuk mengenali mereka dengan kepribadian seperti ini di proses wawancara. Karena seringkali kandidat sudah menyiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang umum, misalnya tentang mantan tim atau bos mereka. Anda perlu keluar dari kebiasaan dan menanyakan hal-hal lain yang di luar perkiraan. Misalnya, Google menanyakan tentang geometri, atau pendapat kandidat tentang isu-isu sensitif di dunia.
Nah Sobat Studentpreneur, kalau menurut Anda, tipe karyawan seperti apa lagi yang perlu dihindari? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Matthew]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar