SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD - Seorang ulama berpengaruh di
Pakistan telah menyatakan pembelaan terhadap Rimsha, seorang gadis
remaja yang telah dituduh menghina Islam dengan membakar Al-Qur'an namun
tidak terbukti karena seorang Mullah telah menjebak si gadis.
Ulama
itu bahkan memuji Rimsha sebagai seorang "putri bangsa" dan berjanji
menjamin keselamatan si gadis yang beragama Kristen jika akhirnya dia
dibebaskan dari segala tuduhan. Sementara itu, Hafiz Mohammed Khalid
Chishti, sang Mullah ditangkap karena menjebak Rimsha.
Dukungan
kuat bagi Rimsha yang ditunjukkan seorang tokoh ulama senior di
Pakistan dinilai sebagai sebuah tindakan "luar biasa" oleh sejumlah
kalangan disaat rentetan peristiwa orang-orang yang dituduh menghina
Islam hampir tidak pernah mendapat sikap objektif dari tokoh masyarakat
yang berpengaruh.
Dalam sebuah konferensi pers
di hotel pusat kota Islamabad, Tahir Ashrafi yang diapit sejumlah
ulama senior lainya mendesak semua komponen di Pakistan agar
bersama-sama menyelidiki penangkapan gadis yang diklaim mengalami down
syndrome pada bulan lalu.
Dia juga mengecam
Hafiz Mohammed Khalid Chishti, seorang imam dari lingkungan kumuh
Mehrabadi, yang telah merusak barang bukti agar Rimsha terjerat hukum.
Tahir
Ashrafi menuding para pihak yang mencoba menghilangkan barang bukti
sebagai orang yang ingin memicu konflik di Pakistan terhadap minoritas
Kristen di daerah itu.
Orang-orang itu, kata
Ashrafi, ingin memaksa kaum minoritas Kristen melarikan diri. "Saya
sudah tahu selama tiga bulan terakhir bahwa beberapa orang di daerah itu
ingin komunitas Kristen pergi sehingga mereka bisa membangun sebuah
madrasah disana, tapi bukan seperti itu caranya dengan membuat fitnah
keji, Islam tidak membenarkan memfitnah!" kecamnya dengan berapi-api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar